Memeluk Masa Lalu.


Kamu tau ga betapa neraka nya hari-hari aku tanpa tahu kabar kamu? Tanpa di-chat sama kamu, tanpa bercanda sama kamu, dan makin ga asik lagi karena aku sibuk  menebak-nebak apa kesalahanku hingga akhirnya kamu pergi dari kehidupan aku.
Mungkin kamu bakal anggap ini berlebihan, tapi aku anggap ini semua seakan serius.
Semua emang salah aku, salah aku yang berharap ketinggian, salah aku yang berharap kita bisa lebih dari sekedar ini, salah akan keinginan aku yang menginginkan pertemuan kita suatu saat nanti, salah aku yang menginginkan kamu satu-satunya yang aku cinta dan aku banggakan. Ya, emang semua salah aku, salah aku yang terlalu menganggap ini serius. Seharusnya aku bisa sesantai kamu yang cuma anggap ini biasa aja.
Seharusnya aku mengartikan bahwa kita ga punya hubungan apa-apa. Supaya kita ga cemburu liat satu sama lain. Supaya aku ga makan hati setiap liat kamu dengan yang lain.
Aku memang bodoh. Berharap kita bisa bersatu entah bagaimana caranya, dan suatu hari nanti bisa memelukmu seerat yang aku mau.
Maaf, aku memang bodoh dan ini saatnya aku harus berhenti.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.